sang snow white
heemh . . .
dein membuka jendela kamarnya. udara sejuk dan dinginnya embun pagi menyentuh wajahnya. hari ini adalah hari pertama masuk di SMA bagi Dein. yah,setelah berkutat di SMP selama 3 tahun tidak sia - sia mendapat nilai baik dan masuk SMA favorit. bergegaslah Dein membereskan tempat tidur,mandi sarapan dan berangkat ke sekolah. Ia tidak ingin hari pertamanya belajar di SMA di awali dengan datang terlambat.
Setibanya di sekolah,Dein memeriksa buku catatannya. " kelas X-8. dimana y???". Dein bergumam sambil melihat sekeliling. ia mencari ruangan yang akan menjadi kelasnya. " ahh ini dia." gumamnya setelah menemukan ruangan yang di carinya. Ia memasuki ruangan itu dengan perlahan. sudah terdapat beberapa anak yang duduk di bangku. Dein memilih duduk di urutan paling depan. " hei,nama gw Rudi. lw siapa?". seorang anak laki kurus menghampirinya. " Dein." jawab Dein sambil berjabat tangan dengannya. " boleh duduk di sebelah lw?" tanya Rudi. " silahkan." jawabnya. waktu perlahan menjadi siang. satu per satu anak baru memasuki kelas itu.
Dein melihat sekeliling untuk mencoba beradaptasi dengan lingkungan barunya. namun dari seluruh isi kelas itu,matanya hanya tertuju pada satu arah. yaitu tempat duduk di pojok kiri kelas paling depan. Yah,seorang gadis cantik dan manislah yang menghuni kursi itu. gadis itu tidak asing baginya,gadis itu adalah teman masa kecilnya yang sempat terpisah jauh. hanya setahun lalu mereka kembali di pertemukan oleh waktu.
panndangan'a pun buyar setelas seorang wanita separuh baya masuk ke ruangannya yang tidak lain adalah wali kelas Dein. pelajaran pun di mulai.
" Dein gimana sekolahnya?" tanya ibu. " yah lumayanlah buat hari pertama belajar. " sahut Dein. " oh ya bu,masih ingat dengan sari?" tanya Dein. " mmm . . Sari teman kecilmu itu? masih. memang kenapa? " jawab ibu. " iy,ternyata dia masuk ke sekolah yg sama. bahkan satu kelas. " jawab Dein bersemangat. " oh ya? wah apa kabar dia? sekarang dia seperti apa y Dein?" tanya ibu menerka nerka wajah gadis cantik itu. " yah begitulah bu. semakin cantik saja. hehe. " sahut Dein sambil berlalu ke kamarnya.
Dein meletakkan tasnya dan segera merebahkan tubuhnya di kasur. wajahnya tersenyum. msih saja terbayang wajah gadis cantik itu. kemudian dia bangkit mengambil buku hariannya dan menulis beberapa kalimat.
redup dan gelap selama ini.
kini telah kutemukan kembali cahaya itu.
cahaya yang menerangi hati ini.
benar! cahaya itu telah kembali!!
hari terus berganti. Rasa kagum Dein akan gadis cantik itu semakin kuat. mungkin ada daya tarik tersendiri untuk Dein. ketika bel istirahat,Dein memberanikan diri untuk menghampiri gadis yang sedang duduk sendiri di mejanya.
" hai sar. " Dein memanggil gadis itu. " oh hai Dein. ". gadis itu segera mengalihkan perhatiannya kepada Dein. " gak nyangka ya sar,kita bisa satu sekolah bahkan satu kelas setelah terpisah sekian lama. ". ucap Dein membuka topik. " iya ya? gak nyangka. aku malah mikir gak bkalan ketemu sma temen kecil aku selamanya. " jawab gadis itu sambil tersenyum. " Ahh . . manis sekali senyumannya . . " Dein berbicara dalam hati. " hei!! kenapa? kok bengong? ada yang aneh ya sma aku?? " tanya gadis itu smbil melihat dirinya sendiri. Dein pun tersentak dari lamunannya itu. " ahh,gak kok. gak ad. cuma g nyangka aj bisa ktmu lagi sma kamu. " sangkal Dein. sejak saat itu pula mereka berdua kembali akrab seperti dahulu ketika mereka masih kecil.
bruuukk . . . . . Dein merebahkan badannya di kasur. pikirannya terus memikirkan gadis cantik itu. sejujurnya,Dein memendam rasa yang lebih dari sekedar persahabatan kepada gadis itu. cuma dy ragu. apakah seorang bunga yang begitu manis mau di hinggapi oleh seekor semut? sementara banyak kupu - kupu yang berebut ingin hinggap di bunga itu. mungkin inilah gambarannya. Dein menganggap dirinya terlalu tidak pantas mendekati gadis itu. sementara banyak laki - laki berusaha mendapatkan gadis itu. matanya tertuju pada langit - langit rumahnya. " hehe . . bagai pungguk merindukan bulan. ". Dein berbisik sendiri. Dein kemudian bangkit dari tempat tidurnya dan menuliskan beberapa kalimat di buku harianna.
alangkah cantiknya bunga itu.
banyak kupu - kupu berusaha hinggap di atasnya.
sang semut hanya melihatnya dari kejauhan di atas tanah.
ah,apalah aku ini.
hanya makhluk lemah dan kecil di dunia ini . . .Dein menutup bukunya dan tidur.
keesokan harinya,ia mendapat hal yang tidak terduga. Gadis cantik itu meminta dya untuk pergi ke mall mencari baju dan buku. " mimpi apa gw semalem." ujar Dein dalam hatinya. rencananya,sepulang sekolah mereka langsung menuju mall yang berada tidak jauh dari sekolah mereka.
" Dein,maaf yah ngerepotin kamu." kata gadis itu ketika mereka akan berangkat ke mall. " ah,sudahlah biasa aja. ky baru kenal kmren aj deh. " canda Dein.
ngeeeeeeeeng . . . .
* bocil mode: on
mereka menuju mall. setibanya,tnpa menunda waktu mereka segera ke toko baju.
" kamu cari baju apa c?" tanya Dein. " iy ni. buat party. tmen ad yg mau ultah. tpi ga ada baju buat party. hehe. " jawab gadis itu. gadis itu sibuk memilih dan memutari sepanjang toko baju itu. kemudian memilih beberapa baju yang akan di kenakan nantinya.
" bagus gak?" tanya gadis itu setelah mengenakan salah satu baju yang di pilih. Dein hanya tertegun kagum. mulutnya tidak bisa mengeluarkan kata - kata. " yah bengong. jelek ya?" gadis itu melambaikan tangannya di depan mata Dein. " eh gak. bagus,banget malah. kamu makin cantik pake itu." sahut Dein. " ah bohong . . cantik apanya . . " tutur gadis itu merendah. " beneran deh. cantik banget." sahut Dein. " yaudah mbak,saya pilih yang ini ya." kata gadis itu kepada pelayan toko.
setelah mendapat baju,mereka menuju toko buku. " sar,aku ke toko sport dulu ya. nnti kita ketemu lagi di cafe biasa ya. " ujar Dein. " oh iya gpp. oke,stgah jam lgi ktmu di sana ya." jawab gadis itu. dan mereka pun berpisah.
- to be continued -


0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda